Rabu, 05 Juni 2013

Tugas Tulisan ke 8 Bahasa Indonesia2

Hari yang Penuh Kejutan 
Part 2

Pada part 1 aku menceritakan ketika dompet ku hilang. Di bagian part 2 ini aku akan menceritakan kejadian selanjutnya. Saat dopet ku ketemu yang ternyata sengaja di umpetin oleh teman-teman ku . Aku yang sudah terlanjur di jemput pacar ku pun langsung bergegas kebawah karena tidak mau membuat pacar ku marah karena menunggu terlalu lama. Aku pun bergegas ke bawah sambil membayangkan dia akan marah kalau mengetahui ternyata dompet ku diumpetin bukan hilang. Dia akan marah karena sudah membuatnya hawatir dan terburu-buru untuk menjemputku. Dan benar saja sesampainya di mobil aku melihat pacar ku hanya memakai kaos rumahan dan dia belum mandi saking terburu-burunya. Aku pun menceritakan kejadian tadi dan pacar ku memang tidak marah namun kesal karena dia sudah meninggalkan rumahnya tanpa ijin dan akhirnya dia bilang tidak bisa mengantarku sampai rumah. Dipertengahan jalan pulang rumah ku, hujan mulai rintik dan semakin deras. Kacaunya aku tidak membawa payung dan pacar ku tidak bisa mengantarkan ku sampai rumah. Akhirnya pacar ku meminjamkan payung yang ada di mobilnya. Tadinya dia mau mengantar kan ku sampai rumah. Karena faktor bersalah sudah membuat dia hawatir dan pergi tanpa ijin orang rumah dulu aku pun turun di perempatan lampu merah. Aku berjalan hingga ujung untuk mendapatkan angkot. Hujan semakin deras, sehingga tidak ada gunanya aku memakai payung lagi.
Di dalam angkot aku pun basah kuyup sesampainya di rumah. Aku lihat tidak ada mobil ku yang biasa parkir di depan. Aku menebak-nebak bahwa tidak ada orang di rumah ku. benar saja sesampainya di depan rumah pager rumah terkunci. Jadi aku haus mengungsi di mana di keadaan hujan deras seperti ini. Perut ku lapar sekali waktu itu. Aku pun menelvon mama dan menanyakan kapan dia pulang. Mama menyuruh ku untuk sabar menunggu. Sabar ma, Cuma neduh dimana? Pikiran ku saat itu. Akhirnya karena aku lapar untuk membeli ayam sabana yang dekat dari rumah ku. seusai membeli aku bingung harus kemana. Tepat di sebelah rumah ku ada tempat sedikit taman kecil yang bisa aku duduki. Di tengah hujan yang masih deras aku duduk di situ sambil menenteng ayam dan menunggu mama ku. Aku berharap tetangga ku tidak melihat ku karena aku akan sangat malu. Beberapa saat kemudian, ada sebuah mobil berhenti di depan rumah tetangga ku itu. Orang itu adalah yang mempunyai rumah yang aku duduki tamannya. Dia pun bertanya “Lita ngapain kamu duduk disini hujan-hujan?”. Aku pun menceritakan pada om tersebut dan akhirnya dia menyuruhku menunggu di dalam saja. Didalam aku di ssambut oleh menantunya yang aku lumayan akrab dengannya. Dan aku pun mengobrol-ngobrol hingga mama akhirnya datang. Huhuhu.. Hari ini sangat melahkan, menyebalkan dan lapar.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar