Hari yang Penuh Kejutan
Part 2
Pada part 1 aku menceritakan ketika
dompet ku hilang. Di bagian part 2 ini aku akan menceritakan kejadian
selanjutnya. Saat dopet ku ketemu yang ternyata sengaja di umpetin oleh
teman-teman ku . Aku yang sudah terlanjur di jemput pacar ku pun langsung
bergegas kebawah karena tidak mau membuat pacar ku marah karena menunggu
terlalu lama. Aku pun bergegas ke bawah sambil membayangkan dia akan marah
kalau mengetahui ternyata dompet ku diumpetin bukan hilang. Dia akan marah
karena sudah membuatnya hawatir dan terburu-buru untuk menjemputku. Dan benar
saja sesampainya di mobil aku melihat pacar ku hanya memakai kaos rumahan dan
dia belum mandi saking terburu-burunya. Aku pun menceritakan kejadian tadi dan
pacar ku memang tidak marah namun kesal karena dia sudah meninggalkan rumahnya
tanpa ijin dan akhirnya dia bilang tidak bisa mengantarku sampai rumah. Dipertengahan
jalan pulang rumah ku, hujan mulai rintik dan semakin deras. Kacaunya aku tidak
membawa payung dan pacar ku tidak bisa mengantarkan ku sampai rumah. Akhirnya pacar
ku meminjamkan payung yang ada di mobilnya. Tadinya dia mau mengantar kan ku
sampai rumah. Karena faktor bersalah sudah membuat dia hawatir dan pergi tanpa
ijin orang rumah dulu aku pun turun di perempatan lampu merah. Aku berjalan
hingga ujung untuk mendapatkan angkot. Hujan semakin deras, sehingga tidak ada
gunanya aku memakai payung lagi.
Di dalam angkot aku pun basah
kuyup sesampainya di rumah. Aku lihat tidak ada mobil ku yang biasa parkir di
depan. Aku menebak-nebak bahwa tidak ada orang di rumah ku. benar saja
sesampainya di depan rumah pager rumah terkunci. Jadi aku haus mengungsi di
mana di keadaan hujan deras seperti ini. Perut ku lapar sekali waktu itu. Aku pun
menelvon mama dan menanyakan kapan dia pulang. Mama menyuruh ku untuk sabar
menunggu. Sabar ma, Cuma neduh dimana? Pikiran ku saat itu. Akhirnya karena aku
lapar untuk membeli ayam sabana yang dekat dari rumah ku. seusai membeli aku
bingung harus kemana. Tepat di sebelah rumah ku ada tempat sedikit taman kecil
yang bisa aku duduki. Di tengah hujan yang masih deras aku duduk di situ sambil
menenteng ayam dan menunggu mama ku. Aku berharap tetangga ku tidak melihat ku
karena aku akan sangat malu. Beberapa saat kemudian, ada sebuah mobil berhenti
di depan rumah tetangga ku itu. Orang itu adalah yang mempunyai rumah yang aku
duduki tamannya. Dia pun bertanya “Lita ngapain kamu duduk disini hujan-hujan?”.
Aku pun menceritakan pada om tersebut dan akhirnya dia menyuruhku menunggu di
dalam saja. Didalam aku di ssambut oleh menantunya yang aku lumayan akrab
dengannya. Dan aku pun mengobrol-ngobrol hingga mama akhirnya datang. Huhuhu..
Hari ini sangat melahkan, menyebalkan dan lapar..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar