Selasa, 18 Juni 2013

Sinopsis Novel Dealova


Seorang siswi cantik dari SMU Persada bernama Karra. Di sekolah, Karra dikenal sebagai sosok yang cukup pintar, nakal, periang dan jago main basket. Gayanya sangat tomboy dan penampilannya sangat santai. Sementara itu, di rumah, ia dikenal sebagai sosok yang manja sekaligus cuek. Apalagi semenjak ditinggal kedua orangtuanya ke New York lantaran ayah Karra bekerja sebagai diplomat di BKRI, dia sangat manja dengan Iraz, kakaknya.

Kara memiliki cerita cinta di antar dua lelaki. Dira yang jago basket pertama kali di kenal Karra di sekolah. Dira adalah anak pindahan yang baru sekolah di sekolahnya Karra. Perkenalan mereka di awali dari sebuah lapangan basket. Dira adalah sosok laki-laki yang sangat misterius di sekolahnya, bahkan ia menjadi sorotan para gadis di sekolah, karena kepandaiannya dalam bermain basket. Karra pun menjadi tertarik dengannya. Lalu Karra dan Dira terkadang latihan bermain basket bersama. Tetapi disela bermain basket, terkadang Dira sering membuat Karra kesal, karena Dira sangat ketus dan tidak bisa berperilaku lembut terhadap Karra. Karra sangat tidak suka bila perlakuan Dira. Dira pun seperti angkuh dan tidak bisa menghomati orang lain. Sedangkan, Ibel yang jago gitar pertama kali dikenal Karra di rumah Karra ketika itu sedang latihan band dengan Iraz. Ibel adalah teman kuliah sekaligus sahabat karip kakak Karra, Iraz. Ibel sangat mempunyai sifat yang berolak belakang dengan Dira, Ibel tipe laki-laki yang murh senyum, dia juga sabar dan berperilaku halus terhadap wanita. Awal Ibel suka terhadap Karra dimulai saat Iraz menitipkan Karra padanya, karena Iraz harus melanjutkan kuliah di luar negeri, jadi intensitas mereka tuk bertemu pun sangat sering. Ibel mulai merasa nyaman dan jatuh cinta pada Karra. Lama-kelamaan Ibel sering antar jemput Karra ke sekolah dan mengajaknya beli ice ceam bersama.


Dua sosok yang berbeda itu mendekati Karra dengan cara yang berbeda. Namun Karra lebih tertarik dengan Dira yang ketus dan suka bertindak kasar kepadnya. Mereka pun akhirnya berpacaran. Meskipun begitu hubungan mereka tidak lah lancar karena sering di warnai dengan perselisihan. Tapi pada akhirnya keduanya bertekad untuk lebih saling menyayangi dan tak lagi saling menyakiti.

Disaat sedang menikmati masa-masa pacaran dengan Dira, Karra harus menghadapi kenyataan pahit, Dira tergolek lemas di rumah sakit dan Dira di vonis tidak memiki umur panjang, semenjak dua hari tidak bertemu saat terakhir berkencan bersama. Karra baru mengetahui kalau Dira mempunyai penyakit yang susah untuk diesmbuhkan, Dira sudah di vonis oleh dokter bahwa umurnya tidak akan panjang lagi. Karra hanya bias memandang wajahnya sambil menangis tersedu saat menjenguk dan menemani Dira di rumah sakit. Tapi masa itu tidak berlangsung lama. Pada akhirnya Dira meninggal karna sakit yang bersarang ditubuhnya. Karra sangat terpukul dan tidak rela jika Dira meninggalkannya tuk selama-lamanya. Karra baru menyadari bahwa sikap Dira ketus padanya karna Dira tidak ingin menyakiti orang yang disayanginya hanya untuk masuk ke dalam kehidupan Dira yang hanya tinggal menghitung waktu saja.

Dira meninggalkan sepucuk surat untuk karra. Membaca surat itu Karra menjadi sangat sedih dan menangis. Semenjak kepergian Dira, Karra menjadi seorang yang berbeda yaitu menjadi pendiam dan pemurung. Di saat-saat itu muncul Ibel yang selalu menemani Karra. Ibel pun suatu hari menunggu Karra di sebuah kapal laut untuk menunggu jawaban Karra atas pernyataan cintanya. Karra pun datang sebagai bukti bahwa dia menerima Ibel sebagai kekasihnya.

Judul : Dealova
Pengarang : Dyan Nuranindya
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tempat Penerbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2006
Desain Sampul : Marcel A.W.
Tebal Buku : 304 hlm; 20cm
Harga : Rp 34.500
Jenis Buku : Fiksi Teen Lit

Tugas Susulan Bahasa Indonesia 2




Kalikatur di atas menggambarkan seorang anak laki-laki yang susah payah menarik batu yang berat yang bertuliskan lks, matematika pintar, sains cerdas, bahasa indonesia, dan lancar english. Dimana di batu yang anak itu bawa berlebelkan Rp yang berupakan simbol rupiah. tidak hanya di batu saja, di topi, dasi, seragam sekolah, tas beserta peralatan tulis,celana, dan sepatu diberi lebel Rp.

Gambar tersebut menjelaskan bahwa pendidikan saat ini sangat mahal. Banyaknya kebutuhan untuk sekolah mengakibatkan beratnya yang di panggul orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya. Apalagi di jaman sekarang kebutuhan semakin mahal dan buku-buku sekolah pun harganya tidak lah murah.

Sedangkan gambar tanda panah diatas merupakan suatu bentuk harapan semua anak bangsa untuk dapat menjalani sekolah di jenjang yang lebih tinggi. Seperti universitas murah yang faktanya di jaman sekarang universitas sangat lah mahal. Bahkan di negri pun sekarang tidak murah seperti dulu. Harapan sekolah gratis yang tentu dapat meringankan beban agar-agar anak-anak tetap dapat sekolah tanpa memikirkan biaya. Dan harapan bebas ini itu, tanpa syarat dan ketentuan apa pun. Dengan harapan tersebut berharap akan dapat menyongsong masa depan yang cerah.

Minggu, 09 Juni 2013

Tugas Tulisan ke 10 Bahasa Indonesia2

Operasi Gigi

Saat  aku SMP aku memiliki gigi yang cukup berantakan. Dua gigi depan ku seperti sponge bob. Karena itu aku memasang kawat gigi. Sebelum memasang kawat gigi aku merontgen gigi ku setelah itu hasilnya akan aku berikan kepada dokter gigi ku. Setelah dokter ku melihat hasilnyanya dokter ku mengatakan aku harus menjalani tiga operasi pada gigi ku. Pertama  pada gigi taring ku karena terdapat gingsul yang masih ada di dalam dan dua gigi geraham  ku yang tumbuh miring. Dari ketiga masalah gigi ku dokterku menyarankan untuk mengoperasi  gigi taring ku. Mendengar hal itu aku sedikit takut karena dokter gigi ku tidak memiliki seorang pun asisten untuk membantu dalam operasi ini.


Saat operasi tiba aku yang di temani bapak saat itu. Dokter gigi ku datang dengan sangat santai seperti dia tidak akan melakukan operasi saja. Malah, ketika aku baru sampai kerumahnya dia sedang makan jengkol dengan santai. Ketika aku datang dia segera menyelesaikan makannya dan mencuci tangannya. Satu hal, dokter gigi ku itu tidak prnah menggunakan sarung tangan tiap kali bekerja. Aku yang sudah duduk di tempat aku akan menjalankan operasi. Dokter gigi ku mulai membius ku dengan menyuntikan di sekita gusi yang akan di operasi. Sebanyak tiga kali.  Kemudian dia membelah gusi ku dengan pisau, karena dia tidak mempunyai asisten aku disuruh untuk membantunya  untuk memegang kaca dan membantuny memberikannya alat-alat. Bapak ku yang duduk sampai lemas dan terheran-heran karena aku sangat santai menjalani operasi ini.padahal darah sudah keluar banyak dari gusi ku hingga muncrat. Aku benar-benar meliat jelas proses operasi gigi ku karena kaca yang aku pegang sejak awal. Dokterku mulai mencari gigi gingsul ku yang tumbuh di dalam mengorek-ngoeknya di antara dalam daging gusi ku. ketika mulai ketemu. Dokter ku mengikatkan kawat. Setelah selesai dokter ku akan mulai menjahit gusi ku. biusan sepertinya sudah akan hilang. Cepat sekali biusannya hilang aku rasa sudah 8 kali aku dibius. Akhirnya dokter ku memutuskan untuk menjahit gusi ku dlam keadaan aku sadar tanpa biusan. Jantung ku terasa berdetak cepat. Aku merasakan sekali jarum yang lumayan besar menembus gusi ku berkalikali. Dan akhirnya seleai dijahit aku di suruh berkumur. Aku merasakan gusi ku berdenyut-denyut sakit sekali. Hari itu merupakan pengalaman pertama ku dalam operasi meskipun hanya operasi gigi tapi cukup sakit.

Tugas Tulisan ke 9 Bahasa Indonesia2

Raudah

Pada bulan Juni tahun lalu aku berserta keluarga ku berkesempatan untuk pergi umroh bersama. Aku sangat bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan pada ku atas kesempatan tersebut. Selama di sana banyak pengalaman yang tidak akan aku lupakan seumur hidup. Salah satunya ketika aku di raudah. Raudah bertempat di Madinah dan ada di dalam mesjid Nabawi. Itu merupakan tempat dimana nabi Muhammad di makamkan dan terdapat rumah beliau juga di sana. Semua orang yang umroh tentu ingin kesana termasuk aku dan keluarga ku. tentunya untuk masuk kesana tidak lah mudah karena tempat yang tidak terlalu besar sedangkan ratusan jama’ah berada disana.

Pada hari kedua malam hari seusai  makan malam aku kesana berserta mama, bapak, adik, kakak ku dan rombongan ku. Kami memutuskan untuk pergi ketika malam hari agar tidak terlalu penuh ketika berada di dalam sana jadi agar kami juga bisa kusyu beribadah di dalam sana. Ternyata perkiraan kami salah. Ketika sesampainya disana. Ternyata sudaah sangat penuh. Kami mengantri untuk menunggu giliran untuk masuk kesana.  Selama disana aku tidak bisa berhenti bersukur dan berdoa agar dipermudah untuk masuk di dalam sana. Saat itu pembimbing kami pun memngingatkan untuk berdoa disana dipersingkat dan cepat karena takut terinjak-injak dengan yang lain dan apabila melihat tempat maka solat lah disitu.. Saat giliran ku tiba. Aku tidak menjauh dari mama. Keadaan disana sangat lah kacau. Semua orang berdesakan mendorong-dorong untuk sampai disana. Aku tidak berhenti beristigfar dan aku berdoa agar tidak jatuh. Ketika sudah mencapai batas garis raudah aku menunggu orang di depan ku yang sedang solat. Selama aku menunggu aku berdoa  untuk kedua orang tua ku dan memohon ampun atas apa yang aku lakukan selama hidup. Air mata ku pun menetes sangat deras.  Ketika orang di depan ku sudah selesai aku pun melakukan beberapa kali solat sunah. Ketika selesai aku pun keluar. Aku bersyukur bisa beribadah dan berdoa di dalam sana dengan lancar dan tanpa hambatan.

Rabu, 05 Juni 2013

Tugas Tulisan ke 8 Bahasa Indonesia2

Hari yang Penuh Kejutan 
Part 2

Pada part 1 aku menceritakan ketika dompet ku hilang. Di bagian part 2 ini aku akan menceritakan kejadian selanjutnya. Saat dopet ku ketemu yang ternyata sengaja di umpetin oleh teman-teman ku . Aku yang sudah terlanjur di jemput pacar ku pun langsung bergegas kebawah karena tidak mau membuat pacar ku marah karena menunggu terlalu lama. Aku pun bergegas ke bawah sambil membayangkan dia akan marah kalau mengetahui ternyata dompet ku diumpetin bukan hilang. Dia akan marah karena sudah membuatnya hawatir dan terburu-buru untuk menjemputku. Dan benar saja sesampainya di mobil aku melihat pacar ku hanya memakai kaos rumahan dan dia belum mandi saking terburu-burunya. Aku pun menceritakan kejadian tadi dan pacar ku memang tidak marah namun kesal karena dia sudah meninggalkan rumahnya tanpa ijin dan akhirnya dia bilang tidak bisa mengantarku sampai rumah. Dipertengahan jalan pulang rumah ku, hujan mulai rintik dan semakin deras. Kacaunya aku tidak membawa payung dan pacar ku tidak bisa mengantarkan ku sampai rumah. Akhirnya pacar ku meminjamkan payung yang ada di mobilnya. Tadinya dia mau mengantar kan ku sampai rumah. Karena faktor bersalah sudah membuat dia hawatir dan pergi tanpa ijin orang rumah dulu aku pun turun di perempatan lampu merah. Aku berjalan hingga ujung untuk mendapatkan angkot. Hujan semakin deras, sehingga tidak ada gunanya aku memakai payung lagi.
Di dalam angkot aku pun basah kuyup sesampainya di rumah. Aku lihat tidak ada mobil ku yang biasa parkir di depan. Aku menebak-nebak bahwa tidak ada orang di rumah ku. benar saja sesampainya di depan rumah pager rumah terkunci. Jadi aku haus mengungsi di mana di keadaan hujan deras seperti ini. Perut ku lapar sekali waktu itu. Aku pun menelvon mama dan menanyakan kapan dia pulang. Mama menyuruh ku untuk sabar menunggu. Sabar ma, Cuma neduh dimana? Pikiran ku saat itu. Akhirnya karena aku lapar untuk membeli ayam sabana yang dekat dari rumah ku. seusai membeli aku bingung harus kemana. Tepat di sebelah rumah ku ada tempat sedikit taman kecil yang bisa aku duduki. Di tengah hujan yang masih deras aku duduk di situ sambil menenteng ayam dan menunggu mama ku. Aku berharap tetangga ku tidak melihat ku karena aku akan sangat malu. Beberapa saat kemudian, ada sebuah mobil berhenti di depan rumah tetangga ku itu. Orang itu adalah yang mempunyai rumah yang aku duduki tamannya. Dia pun bertanya “Lita ngapain kamu duduk disini hujan-hujan?”. Aku pun menceritakan pada om tersebut dan akhirnya dia menyuruhku menunggu di dalam saja. Didalam aku di ssambut oleh menantunya yang aku lumayan akrab dengannya. Dan aku pun mengobrol-ngobrol hingga mama akhirnya datang. Huhuhu.. Hari ini sangat melahkan, menyebalkan dan lapar.. 

Tugas Tulisan ke 7 Bahasa Indonesia2

Hari yang Penuh Kejutan 
Part 1


 Aku berulang tahun di salah satu tanggal di bulan Maret. Tidak banyak yang mengetahui ulang tahun ku karena aku tidak mencantumkannya di mana-mana. Mengapa begitu? Itu karena aku tidak ingin orang mengingat ulang tahun ku karena di ingatkan oleh sosial media melainkan karena mereka benar-benar peduli pada ku. Alhasil hanya teman-teman dekat ku yang mengucapkannya selain keluaga ku.

Saat itu ulang tahun ku sudah sangat lewat beberapa minggu. Seperti hari-hari sebelumnya aku pun berkuliah seperti biasa. Namun kepala ku tampak pusing karena mengerjakan  PI hingga larut malam. Karena kebetulan dosennya belum hadir aku pun tertidur sangat pulas. Hingga dosennya masuk pun aku masih terkantuk kantuk. Saat itu yang aku pikirkan hanya ingin lekas pulang dan tidur. Ketika pelajaran usai aku ingin mengajak teman yang biasa aku tebengi untuk pulang. Namun ternyata dia ingin pergi jajan dulu. Sambil menunggu teman ku aku mengobrol dengan teman ku yang lain.

Saat itu ada tema ku “A” meminta tukar uang kepada teman ku yang “B”. Namun ternyata teman ku yang “B” tidak punya. Kemudian karena aku menyadari tampaknya aku membawa uang yang cuku banyak dan aku pun memeriksa dompet ku untuk melihat berapa uang yang aku bawa. Ternyata dompet ku hilang! Aku panik sekali bukan hanya jumlah yang lumayan namun yang terpenting ada blangko kuliah yang belum ak serahkan, KTP, dan SIM. Seketika badan ku lemas.  Pulang naik apa aku nanti? Teman-teman ku pun menanyakan dan membantu mencari. Aku pun mengingat-ngingat aku hanya membuka dompet tadi pagi ketika hendak membeli minum. Akhirnya aku meminta teman ku “C” untuk mengantarkan aku ke warung itu karena letaknya yang jauh dari kampus ku. Kemudian ada seorang teman ku mengajak ku untuk solat terlebih dahulu agar pikiran ku sedikit tenang. Solat pun menjadi tidak kusyu karena aku kepikiran dompet ku yang hilang itu. Seusai solat aku pun menelvon pacar ku untuk menjemput dan aku menceritaka bahwa dompet ku hilang. Selagi menunggu di jemput aku bersender dan duduk di bawah diantara kumpulan teman-teman ku kemudian aku pun berkata “Yang penting itu bukan uangnya sebenernya namun blangko kuliah gw. Kalo emang dopet itu diambil, dompet sama suratnya deh di balikin uangnya gak apa di ambil.”. Seketika teman ku langsung berkata “Bener nih? Ok kita makan-makan.”. Tenyata ini semua perbuatan teman ku mengerjai ku dalam rangaka ulang tahun ku. aku sama sekali tidak menyangka karena ulang tahun ku sudah sangat lah lewat. Kemudian mereka memberikan kue untuk ku untuk kami makan bersama-sama. Terimakasih yah untuk semua J


Tugas Tulisan ke 6 Bahasa Indonesia2

Siang dan Malam


 Aku memiliki seorang kakak laki-laki yang berbeda dua tahun di atas ku. Kami bersekolah di TK dan SD yang sama. Meskipun kami satu sekolah itu tidak membuat kemampuan akademis ku sama dengannya. Secara kepribadian kami pun sangat lah berbeda. Aku di sekolah dikenal anak yang bandel,  cengeng dan sulit di atur. Sedangkan kakak ku dikenal anak yang pendiam,penurut, dan juga cerdas. Kakak ku itu selalu menjadi kesayangan para guru.  Dari kelas satu SD hingga kelas enam SD dia selalu rangking di peringkat 1-3, bahkan dia selalu menjadi peringkat ertama hingga SD kelas 3. Sedangkan aku? Membaca saja aku baru bisa ketika duduk di sd kelas 1 dan itu pun masih mengeja. Tugas-tugas yang diberikan guru-guru ku selalu mama yang mengerjakan. Hingga suatu saat wali kelas ku memanggil ku dan menanyakan siapa yang mengerjakan semua tugas-tugas ku selama ini. Aku pun menjawab bahwa mama lah yang mengerjakannya. Karena pengakuan ku itu guru ku pun menyuruh aku untuk memberi tahu mama, bahwa beliau di minta untuk ke sekolah untuk menghadap guru ku itu. Keesokan harinya ketika mama menghadap guru ku, guru ku bilang pada mama “Bu, Lita memang adiknya Indra tapi mereka bener-bener beda kaya siang dan malam. Tolong dibantu belajarnya di rumah.”.

Seusainya pertemuan tersebut mama menyeramahi ku dan mulai keras dan tidak memanjakan aku lagi. Setiap hari mama membangunkan aku subuh-subuh untuk belajar. Mama mengajari ku dengan sangat galak dan tegas. Aku selalu menangis ketika belajar dengan mama. Tidak hanya itu mama menjadi suka membanding-bandingkan aku dengan kakak ku. Itu merupakan hal yang paling tidak aku sukai. Aku pun bertekat untuk berubah dan ingin membuat ku bangga.

Semenjak rutin belajar dengan mama aku sedikit demi sedikit pun berubah. Semenjak duduk di kelas tiga SD aku sudah mulai ranking, meskipun tidak sebagus kakak ku. Ketika aku mulai banga dengan prestasi ku di sekolah dan dengan bangga menceritakan pada mama tapi mama sama sekali tidak senang. Mama masih membandingkan dengan kakak ku. Mungkin dari awal kalo aku tidak bandel dan mau mandiri mengerjakan tugas-tugas sekolah ku mama tidak akan membandingkan aku dengan kakak ku. Yang terpikir ku saat itu aku harus bisa menjadi lebih baik dari kakak ku dan membuat mama ku bangga. Apakah sekarang mama bangga dengan ku? Aku rasa sudah tapi belum cukup aku rasa, hingga aku bisa membalas segala budi kedua orang tua ku. Meskipun tidak akan terbalas setidaknya aku ingin membuat mereka bahagia.