KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi
atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan
pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang
ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat seperti kharisma, pandangan ke
depan, daya persuasi, dan intensitas. Max Weber, seorang
sosiolog, adalah ilmuan pertama yang membahas kepemimpinan karismatik. Lebih dari seabad yang
lalu, ia mendefinisikan karisma (yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti
"anugerah") sebagai "suatu sifat tertentu dari seseorang, yang
membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai
kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau paling
tidak daya-daya istimewa. Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang
biasa, tetapi dianggap sebagai kekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan
berdasarkan hal ini seseorang kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin.
TEORI
Kepemimpinan
memiliki banyak bentuknya. Tapi kali ini yang akan saya bahas adalah mengenai
kepemimpinan di dalam organisasi. Organisasi adalah sekumpulan orang yang
memiliki tujuan yang sama. Demi terarahnya organisasi tersebut dibutuhkan
seorang pemimpin, agar tercapainya tujuan dalam
organisasi tersebut. Seseorang pemimpin selalu melayani bawahannya lebih baik dari
bawahannya
tersebut melayani dia.Pemimpin memadukan kebutuhan dari bawahannya dengan
kebutuhan organisasi dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhannya. Dari
batasan kepemimpinan sebagaimana telah disebutkan di atas seorang dikatakan
pemimpin apabila dia mernpunyai pengikut atau bawahan. Bawahan ini dapat
disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai
tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Dalam
organisasi pemimpin dibagi dalam tiga tingkatan yang tergabung
dalam
kelompok anggota-anggota manajemen (manajement members). Ketiga
tingkatan
tersebut adalah :
a.
Manager puncak (Top Manager)
b.
Manajer menengah (Middle manager)
c.
Manajer bawahan (Lower managor/suvervisor)
Seorang
pemimpin mempunyai baik ketrampilan manajemen (managerial skill) maupun
keterampilan tekhnis (technical skill). Semakin rendah kedudukan seorang
tekhnis pemimpin dalam organisasi maka keterampilan lebih menonjol dibandingkan
dengan keterampilan manajemen. Hal ini disebabkan karena aktivitas yang
bersifat operasional. Bertambah tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam
organisasi maka semakin menonjol keterampilan manajemen dan aktivitas yang
dijalankan adalah aktivitas bersifat konsepsional. Dengan perkataan lain
semakin tinggi kedudukan seorang pamimpin dalam organisasi maka semakin
dituntut dari padanya kemampuan berfikir secara konsepsional strategis dan
makro. Di samping itu perlu dikemukakan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang
dalam organisasi maka ia semakin genoralist, sedang semakin rendah kedudukan
seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialist. Dari uraian di atas
jelaslah bahwa lebih mudah mengukur produktivitas pemimpin yang lebih rendah.
Pada
umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi
lima type utama yaitu sebagai berikut :
1.
Tipe pemimpin otokratis
2.
Tipe pemimpin militoristis
3.
Tipe pemimpin paternalistis
4.
Tipe pemimpin karismatis
5.
Tipe pomimpin demokratis
1. Tipe
pemimpin demokratis
Tipe
pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak. Ciri-ciri
pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a. Menganggap
bahwa organisasi adalah milik pribadi
b. Mengidentikkan
tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
c. Menganggap
bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
d. Tidak
mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap
dialah yang paling benar.
e. Selalu
bergantung pada kekuasaan formal
f. Dalam
menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang mengandung
unsur paksaan dan ancaman.
Dari
sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas dapat
diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini
tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.
2.
Tipe kepemimpinan militeristis
Perlu
diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe
militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer.
Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis. Seorang
pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Dalam
menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan
digunakan sebagai alat utama.
b. Dalam
menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.
c. Sonang
kepada formalitas yang berlebihan
d. Menuntut
disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
e. Tidak
mau menerima kritik dari bawahan
f. Menggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari
sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa tipe pemimpin
seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.
3.
Tipe pemimpin fathernalistis
Tipe
kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal
atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan
dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang
dilakukan sifat terlalu sentimentil. Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin
paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Menganggap
bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
b) Bersikap
terlalu melindungi bawahan
c) Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu
jarang dan pelimpahan wewenang.
d) Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya
kreasi.
e) Sering
menganggap dirinya maha tau. Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin
seperti ini sangat diperlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar
negatifnya pemimpin faternalistis kurang
menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang
dipimpinnya.
4.
Tipe kepemimpinan karismatis
Sampai
saat ini para ahli manajemen belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa
seorang
pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mempunyai
daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar.
Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin
seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang
pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang
demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu
dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya.
Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin
karismatis.
5.
Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari
semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah
tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini
selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan
individu.
Beberapa
ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
1. Dalam
proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia
itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
2. Selalu
berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan
organisasi.
3. Senang
menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
4. Mentolerir
bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar
jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif
dan prakarsa dari bawahan.
5. Lebih
menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
6. Selalu
berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
7. Berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
8. Dan
sebagainya.
Dari
sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa
tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.
PEMBAHASAN
Setelah
disebutkan tadi tipe-tipe kepemimpinan, maka kita dapat melihat tipe kepemimpinan
manakah yang dapat kita tiru atau bentuk kepemimpinan seperti apakah selama ini
kita lakukan. Tentunya alangkah lebih baik setiap bentuk kepemimpinan di bentuk
oleh pemimpin yang baik. Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli
mengenai syarat-syarat
ideal
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang
terpenting adalah sebagai berikut :
a) Pendidikan
umum yang luas.
b) Pemimpin
yang baik adalah pemimpin yang genoralist yang baik juga.
c) Kemampuan
berkembang secara mental
d) Ingin
tahu
e) Kemampuan
analistis
f) Memiliki
daya ingat yang kuat
g) Mempunyai
kapasitas integratif
h) Keterampilan
berkomunikasi
i) Keterampilan
mendidik
j) Personalitas
dan objektivitas
k) Pragmatismo
l) Mempunyai
naluri untuk prioritas
m) Sederhana
n) Berani
o) Tegas
dan sebagainya.
Dengan
memiliki syarat-syarat ideal seorang pemimpin yang baik, pengikut atau anggota
kita akan lebih menghormati dan mematuhi perintah kita dengan baik, dan
tentunya tujuan organisasi pun lebih mudah untuk tercapai.
Daftar Pustaka