PENDAHULUAN
Tours dan Travel merupakan salah satu organisasi bisnis. Tours dan Travel melayani berbagai jasa mengenai pariwisata. Seperti pembelian reservasi tiket pesawat,kereta, paket wisata, travel antar-jemput pelabuhan dan bandara, sewa mobil, travel haji, dan masih banyak lainnya. Thomas Cook, lahir 22 November 1818 di Melbourne, Debishre (Inggris), dianggap orang pertama yang menjalankan profesi Travell Agent. Dijaman modern seperti saat ini jasa travel sangat lah mempermudahkan kita melakukan sebuah trasaksi pembelian tiket perjalanan. Di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan yang membangun jasa tours dan travel. Proses transaksinya pun cukup mudah dilakukan karena bisa melalui via telvon atau pun online. Karena itu banyak orang yang lebih memilih tours dan travel sebagai alternatif ketika akan melakukan perjalanan atau pariwisata.
TEORI
Banyak orang yang tertarik menjalani atau membuat organisasi bisnis ini. Selain mendapatkan untung yang cukup besar, modal awal yang digunakan untuk membangun sebuah tours dan travel tidak terlalu besar. Untuk mengembangkan suatu perusahaan travel yang baik, modal utama adalah sumber daya manusia (SDM) dan modal uang. Seiring dengan perkembangan teknologi, dengan adanya e-ticket, maka sekarang orang bisa menjalankan usaha bisnis travel ini (khususnya penjualan tiket pesawat terbang), dengan modal komputer/laptop,akses internet dan uang hanya Rp100.000-Rp300.000 namun memiliki peluang penghasilan yang luar biasa. Saat ini ada beberapa pelopor penjualan tiket pesawat dalam bentuk jaringan, diantaranya Tiket Pesawat Kita dan Bisnis Tiket Pesawat yang bekerja sama dengan beberapa travel agen, dan maskapai penerbangan. Syarat Mendirikan Usaha Agen Perjalananan maupun Biro Perjalanan Wisata
Aspek Legalitas:
• Akte CV atau Pendirian Peseroan Terbatas khusus Pariwisata : Notaris
• Domisili : Kantor Kecamatan
• NPWP : Kantor Pajak Setempat
• SITU Surat Izin Tempat Usaha : Pemda Setempat
• SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan : Pemda Setempat
• SIUP Surat Izin Usaha Pariwisata : Dinas Pariwisata Setempat
(kebutuhan legalitas lain daerah terkadang sedikit berbeda sesuai dengan aturan Otonomi Provinsi/Kota/Kabupaten setempat)
Dikarenakan beberapa Airlines Domestik mensyaratkan nomer keanggotaan ASITA apabila mengajukan permohonan untuk menjadi agent resminya, maka dianjurkan untuk menjadi anggota ASITA ( Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies ), ASTINDO (Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Penerbangan).
Persyaratan pengajuan keagenan Airlines domestik, beda airlines beda aturan, ada yang cukup simple tinggal menyediakan dana deposit 2, 3 juta sudah dapat menjadi agent resmi dengan fasilitas booking sendiri, atau melalui Kantor cabang penjualan (semacam GSA) ini juga tidak terlalu memerlukan birokrasi berarti, tetapi ada pula yang mensyaratkan bukti penjualan bahkan audit dari akuntan publik penjualan selama 1 tahun dan syarat tambahan lainnya.
Biasanya setelah melalui tahapan waktu 2-3 tahun baru meningkat untuk mengajukan permohonan Akreditasi IATA Agent dimana fungsi dan kelebihan Agent IATA ini adalah dapat melakukan penjualan Tiket Penerbangan International member dari IATA (International Air Transport Association ), dengan berbagai syarat.
Seiring dengan berjalannya waktu, dan kecanggihan teknologi, maka muncullah beberapa cara mudah yang membantu niat para investor (New Comer) untuk memulai jenis usaha Travel Agent yang yang ada saat ini baik untuk personal maupun melengkapi counter, kantor, atau bisnis lainnya, yaitu:
Menjadi Sub Agent biasa :
Mengadalkan Letter of Guarantee bermitra dengan TRAVEL AGENT yg sudah AGENT RESMI , atau direct dengan Letter of Guarantee ke AIRLINES dengan berbagi komisi, mapun cost transport pengambilan tiket ke kantor pusat AIRLINES.
Menjadi Member Travel sistem Jaringan.
Menjadi member suatu travel agent yang kadang pendaftarannya 200 – 300 ribu, ini anda sebagai member atau perpanjangan tangan travel dengan mencari pelanggan dan jaringan sendiri dan nantinya akan dilayani dan berbagi komisi berdasarkan ketentuan travel itu. Sistem ini sebenarnya cukup bagus, apalagi kalau anda punya banyak jaringan, sehingga komisi bisa didapatkan dengan maksimal pula.
Menjadi member Online System
Dengan angka tertentu bergabung dengan nominal yang dibayar joining fee, mountly fee, yearly fee dengan aturan aturan tata niaga yang ditetapkan sepihak, termasuk pembagian komisi maupun angka angka deposit, dan jumlah user log in airlines yang dishare. Yang pada dasarnya hanya menjadi sub agent dan perpanjangan penjualan perusahaan tersebut.
Franchise
Membayar fasilitas kantor induk dan memanfaatkan supervisi kantor induk untuk melayani konsumen dengan id dan user dari kantor induk tetapi fasilitas ini dikarenakan dengan syarat syarat tertentu memerlukan biaya dan belajar usaha biro perjalanan yang luar biasa mahal (minimal 50 jt-500 jt) , biasanya apabila si investor ikut terlibat di dalamnya, tidak lama ia akan melepaskan diri dari induknya, dengan alasan kurangnya supervisi, dan merasa tetap sendirian mencari konsumen pelanggan di area di mana usaha tersebut dijalankan.
Menjadi Kantor Cabang
Bermitra, ada yang harus membayar sejumlah angka tertentu, ada yang karena relasi gratis, dengan investasi sendiri tempat dan peralatan kantor, karena kantor Pusat merasa melakukan perluasan jaringan (simbiosis mutualisme), mengurus perizinan legalitas kantor cabang.
Kantor cabang sudah menjadi agent resmi maskapai penerbangan sehingga proses permohonan keagenan tidak sesulit kantor pusat.
PEMBAHASAN
Tawaran dalam membuat jasa Tours dan Travel sungguh menggiur kan. Tetapi semua tidak lah semudah yang keliatannya saja. Jika modal yang anda miliki hanya sedikit, anda bisa menjalani member travel sistem jaringan yang hanya memerlukn modal sekitar 200-300 rb untuk pendaftarannya. Sistem ini cukup bagus apalagi jika anda memiliki banyak jaringan, sehingga komisi bisa didapatkan dengan maksimal pula. Jika anda ingin menjadi travel agent, untuk mendapatkan sign-in ke sistem airline membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Minimal harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk mendapatkan 1 sign-in. Alasan orang membangun travel tentu beragam. Yang pastinya, orang ingin mendapatkan penghasilan tambahan. Namun, terkadang ada orang membangun travel dengan “emosi”. Maksudnya, ketika melihat ada suatu acara ramai, semisalnya Imlek atau Cap Go Meh. Maka, orang beramai-ramai membuat travel. Karena saat itulah dianggap paling tepat mencari uang dan keuntungan. Padahal, keramaian acara itu hanya berapa hari saja. Nah, selanjutnya, mempertahankan travel itu bagaimana. Padahal, untuk biaya operasional, gaji karyawan, dan lainnya perlu dana. Mampu atau tidak, orang melanjutkannya? Motivasi itulah yang membedakan berdirinya suatu travel. Namun, tak perlulah memperdebatkan alasan berdirinya suatu travel. Yang ingin dilihat, bagaimana membangun travel kedepannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar