Selasa, 30 April 2013

Tulisan ke 5 Tugas Bahasa Indonesia

Asisten Fisika

Aku sangat menyukai pelajaran IPA semenjak di bangku SD. Jadi aku sangat senang ketika mengetahui bahwa terdapat matakuliah kimia dan fisika. Aku sangat menikmati ketika matakuliah itu berlangsung. Kecintaan ku terhadap IPA membuat ku bertekat dari aku tingkat satu untuk menjadi seorang asisten lab fisika. Untuk menjadi seorang asisten lab fisika tentu bukan hal mudah karena ada beberapa persyaratan dan tes yang akan di ajukan. Salah satu syaratnya adalah sudah mulai masuk ke tingkat tiga atau semester lima. Karena tekat itu maka semua buku modul praktikum fisika aku simpan dengan rapi untuk memudahkan dlam menghadapai ujian nanti. Ketika pendaftaran telah di buka maka aku langsung mendaftarkan diri untuk menjadi asisten. Sedikit pesimis karena banyak yang ikut dan pintar-pintar.  Setelah mendaftarkan diri akan mendapatkan kabar melalui sms siapa saya yang memenuhi tahap awal. Aku menunggu-nunggu sms itu masuk, teman-teman ku yang ikut mendaftar sudah mendapatkan sms. Hanya saya yang tidak. Aku pun meminta nomer yang meberikan sms kepada teman-teman ku. Tetapi tidak ada balasan. Saat itu aku sedih karena tahap awal sudah tidak keterima padahal saya cukup optimis bisa masuk. Keesokan harinya saya ke laboratorium fisika untuk menanyakan kabar sebenarnya. Ternyata saya lolos tahap pertama, tapi saya heran kenapa smsnya tidak masuk. Aku pun memberi tahu nomer ku lagi agar kejadian kemarin tidak terulang. Senang sekali mendengar lolos di tahap awal, dan itu membuat saya semangat untuk mempersiapkan ujian masuknya.

Hari ujian pun datang, aku pun telah mempersiapkan diri. Saat ujian berlangsung dan melihat soalnya membuat aku lemas dan aku pesimis akan keterima.banyak soal yang muncul yang belum saya pelajari. Aku telah berusaha sebaik mungkin dan apabila tidak keterima aku harus menerimanya dengan lapang dada. Pengumuman siapa saja yang keterima akan diberitahu melalui sms dan pengumuman di tempel di depan lab. Ketika malam penentuan tiba dari handphone  tidak lepas dari pandangan ku, dengan cemas aku menunggu kabar hasil kelulusan. Satu-satu teman-teman ku sudah di sms bahwa mereka keterima. Hingga malam tiba sms itu tidak masuk. Saya mencoba mengiklaskannya. Tapi teman ku masih tidak percaya aku tidak di terima. Ke esokan harinya teman ku minta tolong untuk melihat di depan lab bahwa saya keterima atau tidak. Pagi itu saya baru bangun dan mendapat sms dari teman ku itu bahwa aku ternyat keterima, nama ku ada di lembar pengumuman tersebut. Aku masih tidak percaya, hingga menelvon teman ku dan mentyuruhnya memfoto pengumuman tersebut. Setelah foto itu masuk dan saya melihat ada nama ku di dalam sana aku sangat senang dan bahagia. Karena menjadi asisten lab fisika sudah menjadi keinginan ku dari awal.

Tulisan ke 4 Tugas Bahasa Indonesia


Hari Buruk

Aku akan menceritakan salah satu hari terburuk ku dalam satu hari penuh. Hari itu ada ujian praktikum bahasa C. Sejujurnya aku sedikit hawatir ketika itu, karena mendapat kabar dari kelas lain ujiannya memperbaiki eror yang banyak sekali, dan ada kelas lain juga yang menggunakan sistem eliminasi untuk membuat beberapa program. Sebenarnya keduanya tidak masalah, tetapi aku sangat tidak menyukai sistem eliminasi. Ketika kita terkejar-kejar oleh waktu akan membuat panik dan kemudian akan melupakan semua yang telah di pelajari. Mendengar hal tersebut sudah sedikit membuat aku tidak tenang. Tetapi aku mencoba menenangkan diri dan belajar saja.

 Ketika memulai ujian ternyata kelasku mendapatkan sistem eliminasi dan membuat program. Kepanikan ku semakin menambah mengetahui hal tersebut. Kemudian aku mulai menenangkan diri.  Saaat ujian di bagi dua kelompok, dan aku berharap mendapat kelompok pertama agar ujian lebih dulu. Tapi ternyata tidak, aku mendapatkan kelompok kedua. Hmm saya mencoba tidak perduli dan positif saja setidaknya aku bisa belajar lebih lama lagi. Beberapa menit kemudian keluar beberapa teman saya yang dia hanya boisa mengerjakan satu program saja. Saat itu teman-teman saya langsung mengerubuni teman yang baru saja keluar untuk menanyakan ujiannya seperti apa. Sebenernya aku tidak mau mendengarnya. Karena itu malah membuat saya terhantui akan ketakutan yang sebenarnya belum terjadi. Tapi teman saya yang keluar itu bilang bahwa ujiannya sulit, waktunya terbatas, dan beberapa permasalahan dari komputernya. Akhirnya karena itu semua ketika aku mulai ujian aku sudah sangat panik dan semua yang saya pelajari lupa seketika, jari-jari saya menjadi kaku untuk mengetikan program. Hal itu mengakibatkan lamanya dalam mengetikan program. Setelah beberapa menit waktu pun habis. Beberapa orang tunjuk tangan agar programnya di periksa kakaknya. Tapi entah mengapa program ku tidak jalan dan ada beberapa eror yang muncul teriakan teman ku yang bilang  “kak..kak” itu membuat ku tidak bisa tenang untuk memperbaiki eror hingga waktu telah habis. Aku liat ternyata hanya aku yang tidak bisa mnegerjakan satu pun program. Saat itu aku malu sekali karena teman-teman ku langsung memandang saya dan itu membuat saya sedih dan semakin malu. Ketika saya keluar dari ruangan teman-teman saya yang diluar heran karena aku satu-satunya yang keluar, dan mereka bertanyatanya. Tatapan mereka dan pertanyaan mereka entah membuat saya sedih dan bete seketika.

 Saat itu aku langsung memutuskan pulang bersama teman ku dari kelas lain yang sudah dari tadi menunggu.  Sepanjang jalan mood  ku masih jelek kejadian tadi membuat ku sangat bete. Ketika sedang di jalan hujan tiba-tiba turun dan semakin lama semakin deras dan sangat deras. Akhirnya aku berserta teman ku memutuskan untuk meneduh. Kami menunggu hujan berhenti di dalam sebuah toko bangunan. Setelah dua jam menunggu ternyata hujan tidak kunjung berhenti. Karena aku punya keperluan untuk kerumah teman ku dan takut hari semakin malam kami memutus kan bahwa dia kerumahnya naik motor dan saya naik metro mini dengan menenteng helm ku yang aku bawa.  Di metromini aku merenungkan hari ini yang sangat buruk. Ketika sudah sampai di dekat rumah teman ku aku menelvon teman ku yang ternyata telah sampai terlebih dahulu,  aku memberi tau bahwa aku sudah sampai di pasar dekat rumahnya. Hujan juga tidak kunjung berhenti dan hari sudah snagt gelap. Aku pun turun dan berjalan menuju pasar. Karena saat itu bawaan ku sangat banyak aku memutuskan untuk memakai helm yang aku bawa dan karena hujan yang semakin deras aku juga memakai payung. Ribet dan aneh memang tapi aku tidak terlalu memikirkannya. Aku pun berjalan menuju rumah teman ku sambil menelvon teman ku. Ketika di jalan ada orang di depan ku dari arah lain untuk meminta ku bergeser agar dia bisa lewat.  Aku pun minggir ke arah kanan dan orang itu ke arah kiri. Sialnya ketika bergeser ternyata ada got di jalan itu. Alhasil saat itu aku masuk ke got dengan keadaan memakai helm dan memegangi payung . aku berteriak minta tolong karena gotnya lumayan dalam. Teman ku yang tadi aku hubungi melihat ku yang ada di got dan dia tertawa terbahak-bahak. Hari ini sangat buruk untuk ku dan membuat ku menangis di dalam got karena mau,bt, basah, dan bau.

Tugas Tulisan ke 3 Bahasa Indonesia2

3KA24


Semester tiga merupakan semester yang campur aduk. Karena pada semester ini kelas di tempatkan berdasarkan nilai ipk mahasiswa. Kebetulan saya menempati kelas pertama S1 Sistem Informasi  di Kalimalang. Awalnya saya tidak menyangka akan masuk ke dalam kelas ini. Memang nilai saya saat itu mencukupi untuk memasuki kelas ini. Memasuki kelas yang bisa dikatakan unggulan itu mungkin bagi sebagian orang itu adalah impian, tapi itu tidak untuk ku. Banyak hal yang aku takuti, salah satunya teman-teman yang terlalu pintar sehingga mungkin tidak bersahabat dan rasa takut tidak dapat mengimbangi  teman-teman baru ku itu. 

Ketika hari pertama masuk kelas itu semua orang  berkelompok berdasarkan beberapa temannya yang terdahulu di tingkat satu. Kebutulan dari kelas ku yang terdahulu terdapat tiga orang teman saya yang masuk kelas ini juga. Ternyata ketakutan ini tidak dialami oleh saya saja karena ternyata teman-teman ku itu mencemaskan hal yang sama.  Di dalam kelas aku mengamati semua wajah teman sekelas ku dan aku mulai berinteraksi bersama beberapa teman-teman baru. Seketika pendapat ku tentang kelas unggulan yang teman-temannya akan belajar terus menerus, terlalu serius, dan sombong  itu hilang seketika. Setelah mengobrol dengan mereka ternyata bukan aku dan teman-teman ku yang sempat berpikiran seperti itu tapi ternyata mereka juga. Yah pendapat ku mengenai kelas unggulan ini sangat berbeda dari yang aku bayangkan. Di kelas ini semua teman saling membantu dalam belajar, dalam suka maupun sedih. Entah kenapa aku sangat menyukai kelas ini karena mereka tidak hanya ada di kala senang tapi juga tolong menolong dan peduli terhadap sesama.

Jumat, 05 April 2013

Tulisan 2 Bahasa Indonesia 2


Hilang di TIP TOP


             Di dekat rumah ku ada sebuah pasar swalayan. Di tempat itulah biasanya aku dan mama pergi berbelanja bulanan. Nama pasar swalayan itu adalah TIP TOP. Tempatnya cukup besar dan disana harga barang-barang kebutuhan sehari-hari lebih terjangkau jika di bandingkan dengan swalayan lainnya. Karena itu TIP TOP selalu saja di penuhi oleh keluarga yang ingin berbelanja bulanan untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi ketika awal tanggal gajian, penuhnya bukan main. Hingga suatu saat, ketika aku masih duduk di bangku SMP ada sebuah kejadian yang tidak akan aku lupakan.
            Seperti biasa mama ku yang awal bulan baru menerima gaji pasti mengajak ku untuk membantunya belanja bulanan. Aku sudah hapal pasti mama akan mengajak ku untuk berbelanja di TIP TOP. Aku sudah membayangkan bagaimana penuhnya TIP TOP di awal bulan. Perkiraan ku benar, belum sampai masuk ke dalam saja parkiran sudah sangat penuh hingga membuat antrian yang cukup panjang. Saat masuk ternyata lebih penuh dan padat oleh orang-orang yang berbelanja. Saking penuhnya hingga harus berdempet-dempet. Sering juga aku bertemu beberapa teman ku yang juga membantu mamanya untuk berbelanja. Namun kali ini bukan teman yang aku jumpai disana. Melainkan guru ku beserta keluarganya yang sedang berbelanja.
 Mama menyuruh ku untuk membantunya. Sehingga tugas untuk mengambil baran-barang kami bagi dua. Agar semua barang yang kami perlukan terkumpul dengan cepat. Tugas yang kami bagi ternyata cukup sulit dikarenakan penuh sesak oleh para pengunjung sehingga menyulitkan untuk berjalan  hingga harus berdesak-desakan. Ketika aku mengambil sampo, mama memperingatkan aku untuk terus dekat dengannya agar tidak hilang. Aku pun langsung memegang baju mama dari belakang sambil memuluk sampo yang belum sempat aku taro di keranjang.
Tapi ketika aku memegang baju mama, mama seperti menepis tangan ku aga aku tidak memegangi bajunya. Karena aku heran kenapa mama melakukan itu, aku pun melihat ke atas dan yang aku lihat bukan mama. Aku panik seketika. Aku berusaha mencari mama dikerumunan banyak orang. Tapi tidak ketemu.mungkin di karenakan penuh sesak orang-orang dan badan ku yang mungil sehingga menyulitkan aku untuk menemukan mama. Saat itu aku belum punya handphone, aku lihat di kantong ku aku tidak membawa uang sama sekali. Aku keluar untuk melihat apa kah mobil mama ada, dan ternyata masih ada. Aku tunggu di luar tapi mama tidak kunjung datang. Karena panas aku akhirnya masuk lagi berharap akan menemukan mama. Tapi ternyata tidak, aku sama sekali tidak menemukannya. Tidak ada suara pemberitahuan bahwa mama mencari ku. Jika seperti itu pun aku akan malu bahwa aku yang sudah SMP bisa hilang di TIP TOP, ditambah ada bapak guru juga yang sedang belanja. Jadi aku keluar lagi dan berniat untuk menunggu di luar. Ternyata mobil mama sudah tidak ada. Aku bingung harus pulang naik apa sedangkan aku tidak membawa uang sama sekali.
Di depan swalayan aku meliat sederet tukang bajaj yang menunggu para penumpang. Aku memberanikan diri untuk menawar bajaj dan bilang pada tukang bajaj bahwa aku ingin di antar sampai rumah tapi tidak membawa uang. Pertamakali mencoba bukannya dia mengijinkan, malah dia memarahi ku. Hingga beberapa kali mencoba aku sempat putus asa, tapi pada akhirnya ada tukang bajaj yang iklas mengantar kan aku pulang. Abang bajaj bertanya pada ku “Kok adek bisa kesini gak bawa uang, mamanya kemana?”, aku pun menjawab “Mama saya hilang bang sepertinya mama lupa mengajak saya ikut berbelanja bersamanya sehingga tidak sadar bahwa aku hilang. Aku juga gak bawa uang bang.”. Mendengar cerita ku sepertinya abangnya kasihan pada ku, sehingga aku diijinkan untuk menumpang dibajajnya dengan cuma-Cuma. Sesampainya dirumah aku belum melihat ada mobil mama. Ku ketuk rumah yang ada hanya kakak ku. Dia melihat ku heran dan menanyakan dimana mama. Kemudian aku menceritakan semua sama kakak ku, dan cerita ku di sambut dengat tertawa yang terbahak-bahak. Kemudian kakak ku menelvon handphone mama untuk memberi tahunya bahwa aku sudah pulang. Ternyata mama ku mencari-cari ku ke tika sadar aku sudah tidak ada disampngnya. Sesampainya mama pulang, mama memeluk ku sambil berkata “Huh kamu sudah SMP saja masih suka hilang, di TIP TOP lagi.”. aku pun hanya membalas dengan tersipi malu. Sungguh kejadian yang tidak akan aku lupakan. Hehe  J

Tulisan 1 Bahasa Indonesia

Bapak Ku Keras Bapak Ku Sayang

Aku merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Aku memiliki satu orang kakak laki dan satu orang adik laki-laki. Oleh karena itu aku merupakan anak perempuan satu-satunya bagi kedua orang tua ku. Sebagai anak perempuan semata wayang bukan berarti ke dua orang tua ku memanjakan aku.  Bapak ku merupakan orang yang sangat sayang kepada semua anaknya terutama pada ku. Meskipun begitu beliau merupakan seorang yang sangat keras dalam mendidik anaknya. Sebagai anaknya, tentunya aku mewarisi sifatnya yang keras itu. Jika menurut beliau adalah “A” maka saya harus menjalankannya, jika saya berbuat salah beliau akan sangat memarahi saya dan beliau melarang saya dalam banyak hal.  Oleh karena itu percecokan sering terjadi di antara kami. Diantara perdebatan yang sering kami lakukan aku sadar meskipun beliau begitu keras mendidik ku, beliau selalu sayang dan menlindungiku.
 Seperti pada tahun kemarin tepatnya di bulan Juni, aku beserta keluarga berkesempatan untuk pergi umroh. Menurut ku diantara semua ibadah yang kami lakukan di sana, yang paling berat adalah pada saat melakukan tawaf kedua. Hal yang membuat hal tersebut sulit adalah ketika tawaf kedua dilakukan di tengah siang hari bolong, dan jamaah haji pada saat itu berkalikali lipat lebih banyak di bandingkan dengan tawaf yang pertama. Badan ku jika dibandingkan para jamaah haji bisa dikatakan sangat kecil. Tentunya itu membuat ku kesulitan dalam menjalankan ibadah tersebut. Takut terinjak, tertinggal rombongan  haji ku, dan aku takut pingsan karena tergencet oleh ribuan orang yang sedang melaksanakan ibadah tawaf juga. Dengan niat karena Allah aku pun melakukan ibadah tersebut sambil mengucapkan Bismillah. Pada saat mulai semua hal yang aku takutkan ternyata benar adanya. Badan ku tergencet oleh banyak orang sesak sekali rasanya. Namun bapak dari belakang dengan sigap melindungi ku. Beliau memegang tangan ku dan menjaga ku agar aku tetap kusyu dalam menjalankan ibadah ini. Di sekitar ka’bah ada yang namanya hijir ismail. Semua para jemaah tentunya ingin sekali solat di dalam sana, termaksut aku. Tapi melihat penuh sesaknya tempat itu aku sedikit pesimis bisa melksanakan solat di dalam sana. Namun aku, keluarga ku beserta beberapa rombongan ku masuk ke dalam sana. Kami saling bergantian untuk melakukan solat. Saat itu aku melihat sedikit tempat untuk solat maka aku gunakan kesempatan untuk solat. Dibenak ku aku takut ketika solat banyak kaki yang menginjak kepala ku dan melangkahinya. Tapi ternyata bapak melindungi aku saat aku solat hingga selesai. Bahkan berkat beliau aku bisa menjalankan beberapa rakaat solat. Semenjak itu aku semakin sadar bahwa tidak ada orang lain yang menyayangi ku selain orang tua ku. Meskipun bapak ku keras dan galak, beliau adalah orang yang sangat penyayang terhadap semua anaknya. Terima kasih bapak J..